Selamat Datang

Semoga Bermanfaat

Selasa, 02 Agustus 2011

KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN

KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN

Di dalam puasa ada pendidikan kesabaran. Dan janji Allah, hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan dicukupkan pahala mereka tanpa batas.
Bulan Ramadlan adalah bulan yang penuh kebaikan dan berkah. Bulan ini juga merupakan bulan pemberian kasih sayang, bulan yang diturunkannya Alquran sebagai petunjuk bagi manusia. Ramadhan adalah bulan yang diliputi rahmat, ampunan, dan sepertiga yang terakhir darinya adalah selamat (terbebas) dari siksa neraka.
Disebutkan dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari sahabat Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW pernah bersabda, ''Bila bulan Ramadhan datang maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka, serta diikatlah setan-setan.''
Ibadah yang wajib dilakukan ketika Ramadhan adalah shaum (puasa). Melakukan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.
Puasa termasuk ibadah yang paling utama dan ketaatan yang paling besar, sebagaimana telah banyak disebutkan dalam riwayat dan atsar.
Di antara keutamaan puasa ialah bahwa puasa telah diwajibkan oleh Allah SWT kepada semua umat manusia sejak dahulu. Firman Allah, ''Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.'' (QS Albaqarah [2]: 183).
Diantara keutamaan puasa Ramadlan lainnya ialah puasa itu menjadi sebab diampuni dosa-dosa dan dihapuskannya kesalahan-kesalahan. Disebutkan dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya yang telah lalu.''
Jika kita membuka kembali lembaran hadis-hadis Nabi Muhammad SAW banyak yang menunjukkan keutamaan puasa ini dari beberapa segi diantaranya;
PERTAMA, Allah mengkhususkan puasa untuk diri-Nya di antara semua bentuk amalan lainnya. Karena puasa merupakan rahasia antara seorang hamba dengan Rabb-nya, tiada seorang pun yang mengetahuinya selain Allah.
KEDUA, puasa merupakan suatu bentuk kesabaran dalam menaati Allah, juga sabar terhadap takdir Allah dalam hal-hal yang menyakitkan, misalnya berupa lapar, haus, lemah badan, dan jiwa.
Maka di dalam puasa ini tercakup kesabaran tersebut, dan nyatalah bahwa orang yang berpuasa termasuk orang yang sabar. Allah berfirman, ''Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.'' (QS Az-Zumar [39]: 10).
KETIGA, puasa sebagai perisai untuk menjaga orang yang berpuasa dari perkataan kotor, keji, dan sejenisnya.
Rasulullah SAW berkata kepada para sahabat, ''Jika seseorang dari kamu sedang berpuasa maka janganlah ia berkata kotor dan jangan pula berbuat keji.''
Selain itu, puasa juga membentengi orang yang berpuasa dari neraka sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dengan sanad yang baik dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Puasa adalah perisai yang dipergunakan seorang hamba untuk membentengi dirinya dari siksaan neraka.''
KEEMPAT, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat dari harumnya misk (minyak wangi paling harum), sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari.
KELIMA, orang yang berpuasa memperoleh dua macam kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu Rabb-nya.
* Umar ibnul Khathab r.a. berkata, "Orang yang berdzikir kepada Allah pada bulan Ramadhan akan diampuni dosa-dosanya; dan yang memohon kepada Allah pada bulan Ramadhan tidak akan kecewa.
* Imam Al Ghazali berkata, "Betapa banyak orang berpuasa yang sebenarnya berbuka, dan yang berbuka padahal ber- puasa. Yang berbuka tetapi sebenarnya berpuasa adalah yang makan dan minum, tetapi menjaga seluruh anggota tubuhnya dari perbuatan dosa.
Dan yang berpuasa tetapi sebenarnya berbuka adalah yang lapar dan haus, tetapi tercemar anggota tubuhnya (dalam perbuatan dosa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar